Wednesday, April 1, 2015

MAKALAH STRATEGI BELAJAR INKUIRI



STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu :  Titin Yuniartin, S, Th.I. M.Pd.


                                                                                     

Disusun Oleh :
Imas Yuliani
14.07.0500

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
CIAMIS JAWA BARAT
2015





DAFTAR ISI








KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI” dalam mata kuliah ‘Strategi Pembelajaran’, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Rasulullah SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya sampai akhir zaman.
            Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat hal-hal yang mungkin masih kurang lengkap dan sempurna, karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Terwujudnya makalah ini adalah berkat pertolongan Allah SWT, serta bantuan dari berbagai pihak yang turut memberi dorongan, bimbingan dan arahan kepada kami.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi menuju kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan semoga menjadi sumbangan yang berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

 






BAB I:
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guruatau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.

B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikaji yaitu:
1.      Apa pengertian dari strategi pembelajaran inkuiri?
2.      Apa saja cirri-ciri strategi pembelajaran inkuiri?
3.      Bagaimana sasaran utama straregi pembelajaran inkuiri?
4.      Apa saja prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri?
5.      Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri?
6.      Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri?

C.    Tujuan

Tujuan dari makalah ini antara lain:
1.      Agar kita memahami apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran inkuiri,
2.      Mengenal ciri-ciri strategi pembelajaran inkuiri,
3.      Mengetahui sasaran utama strategi pembelajaran inkuiri,
4.      Menemukan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri,
5.      Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan pembeljaran inkuiri,
6.      Serta mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri.



BAB II:
Pembahasan

A.    Pengertian Strategi Belajar Inkuiri

Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
“ its main concerns with students learning a generalized methode of problem solving. That methode would include sensing a problem, articulating it, hypothesizing a plausible solution, gathering data, testing hypotesis and drawing appropriate conclusions”  (Dorothy J. Skeel)
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.  Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

B.     Ciri-ciri Strategi Belajar Inkuiri

Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara mak­simal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan de­mikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sum­ber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Akti­vitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara gu­ru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik berta­nya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.

Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pe­lajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara opti­mal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pem­belajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dika­takan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

C.    Sasaran Utama Strategi Pembelajaran Inkuiri

Sasaran utama kegiatan strategi pembelajaran inkuiri adalah:
1)      Keterlibatan peserta didik secara maksimal dalam proses kegiatan belajar,
2)      Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran,
3)      Pengembangan sikap percaya pada peserta didik tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi peserta didik adalah:
§  Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang peserta didik berdiskusi,
§  Berfokus pada hipotesis,
§  Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).
Buraian di atas peran guru dalam menciptakan kondisi tersebut sebagai berikut:
·         Motivator, yaitu member rangsangan agar peserta didik aktif dan bergairah berfikir.
·         Fasilitator, yaitu menunjukkan jalan keluar apabila peserta didik mengalami kesulitan.
·         Pemberi pertanyaan dan menyadarkan peserta didik dari kekeliruan yang mereka buat.
·         Administrator, yaitu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
·         Pengarah, yaitu memimpin kegiatan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
·         Manajer, yaitu mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
·         Rewarder, yaitu member penghargaan pada prestasi yang dicapai peserta didik.
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak peserta didik secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relative singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992), menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan peserta didik menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.

D.    Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri meruopakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual peserta didik. Perkembangan mental ini menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
§  Maturation atau kematangan adlah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan system syaraf.
§  Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya.
§  Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain.
§  Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, yaitu:
§  Berorientasi pada pengembangan intelektual,
§  Prinsip interaksi,
§  Prinsip bertanya,
§  Prinsip belajar untuk berpikir,
§  Prinsip keterbukaan.

E.     Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri

Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry
a.        Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
a)    Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b)   Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c)    Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b.      Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu       masalah atau persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui proses berpikir.
      Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a)    Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
b)   Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
c)    Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c.    Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
d.      Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
e.       Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f.       Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.

F.     Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

1)   Kelebihan strategi pembelajaran inquiry meliputi sebagai berikut:
a.    Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
b.    Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
c.    Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
d.   Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
e.    Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
f.     Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
g.    Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h.    Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
i.      Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
j.      Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
k.    Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
l.      Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
m.  Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2)   Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.    Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.    Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.    Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.   Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
e.    Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
f.     Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
g.    Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
h.    Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
i.      Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
j.      Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
k.    Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
l.      Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
m.  Pembelajaran akan kurang efektif  jika guru tidak menguasai kelas.



BAB III:
Penutup

A.    Kesimpulan

Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk  siswa.



DAFTAR PUSTAKA


Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta didik. PT Refika Aditama. Bandung
Titin Yuniartin dan Mustofa Kamal. 2015. Strategi Pembelajaran: IAID  Darussalam.
http://maribelajar.com/strategi-pembelajaran-inkuiri-untuk-peserta-didik.htm


No comments:

Post a Comment