STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Titin Yuniartin, S, Th.I. M.Pd.
Disusun Oleh :
Imas Yuliani
14.07.0500
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
CIAMIS JAWA BARAT
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI” dalam mata kuliah ‘Strategi Pembelajaran’, shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Rasulullah SAW, kepada keluarganya,
para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya sampai akhir
zaman.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat hal-hal yang mungkin masih kurang lengkap dan
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Terwujudnya makalah ini
adalah berkat pertolongan Allah SWT, serta bantuan dari berbagai pihak yang
turut memberi dorongan, bimbingan dan arahan kepada kami.
Dengan
segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi menuju kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan semoga menjadi sumbangan yang
berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I:
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di
dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik
penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari
siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guruatau pengajar adalah
mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang
ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang
peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan diri dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di
sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil
manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera
penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya.Hingga dewasa
keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak
dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi
pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam
pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi
atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri,
siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka
sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi
pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi siswa
untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-pertayaan dan mencari
sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang
didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikaji yaitu:
1.
Apa
pengertian dari strategi pembelajaran inkuiri?
2.
Apa
saja cirri-ciri strategi pembelajaran inkuiri?
3.
Bagaimana
sasaran utama straregi pembelajaran inkuiri?
4.
Apa
saja prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri?
5.
Bagaimana
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri?
6.
Apa
saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain:
1.
Agar
kita memahami apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran inkuiri,
2.
Mengenal
ciri-ciri strategi pembelajaran inkuiri,
3.
Mengetahui
sasaran utama strategi pembelajaran inkuiri,
4.
Menemukan
prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri,
5.
Mengetahui
langkah-langkah pelaksanaan pembeljaran inkuiri,
6.
Serta
mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri.
BAB II:
Pembahasan
A. Pengertian Strategi Belajar Inkuiri
Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau
terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan
melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan
cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan
berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir
menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk
membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dan siswa.
“
its main concerns with students learning a generalized methode of problem
solving. That methode would include sensing a problem, articulating it,
hypothesizing a plausible solution, gathering data, testing hypotesis and
drawing appropriate conclusions”
(Dorothy J. Skeel)
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic,
yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya
menemukan. Strategi ini berangkat dari
asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam
disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil
manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra
pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa
keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak
dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran
inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan
siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya
berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal,
tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu
sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian,
strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya
jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan
teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan
dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi
pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran,
akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi
pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong
siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa
ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat
dominan dalam proses pembelajaran.
B. Ciri-ciri Strategi Belajar Inkuiri
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan
siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya
berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan
demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara
guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya
merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan
demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi
pelajaran.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat
dominan dalam proses pembelajaran.
C. Sasaran Utama Strategi Pembelajaran Inkuiri
Sasaran utama kegiatan strategi pembelajaran inkuiri adalah:
1)
Keterlibatan
peserta didik secara maksimal dalam proses kegiatan belajar,
2)
Keterarahan
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran,
3)
Pengembangan
sikap percaya pada peserta didik tentang apa yang ditemukan dalam proses
inkuiri.
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi
peserta didik adalah:
§ Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang peserta
didik berdiskusi,
§ Berfokus pada hipotesis,
§ Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).
Buraian di atas peran guru dalam menciptakan kondisi tersebut
sebagai berikut:
·
Motivator,
yaitu member rangsangan agar peserta didik aktif dan bergairah berfikir.
·
Fasilitator,
yaitu menunjukkan jalan keluar apabila peserta didik mengalami kesulitan.
·
Pemberi
pertanyaan dan menyadarkan peserta didik dari kekeliruan yang mereka buat.
·
Administrator,
yaitu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
·
Pengarah,
yaitu memimpin kegiatan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
·
Manajer,
yaitu mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
·
Rewarder,
yaitu member penghargaan pada prestasi yang dicapai peserta didik.
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak peserta didik secara
langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relative singkat. Hasil
penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992), menunjukkan bahwa latihan
inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,
dan peserta didik menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
D. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri meruopakan strategi yang menekankan
kepada pengembangan intelektual peserta didik. Perkembangan mental ini menurut
Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
§ Maturation atau kematangan adlah proses perubahan fisiologis dan
anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh,
pertumbuhan otak, dan pertumbuhan system syaraf.
§ Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan
individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya.
§ Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang
lain.
§ Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang
sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru,
yaitu:
§ Berorientasi pada pengembangan intelektual,
§ Prinsip interaksi,
§ Prinsip bertanya,
§ Prinsip belajar untuk berpikir,
§ Prinsip keterbukaan.
E. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri
Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi
adalah:
a) Menjelaskan topik,
tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b) Menjelaskan pokok-pokok
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c) Menjelaskan pentingnya
topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi
belajar siswa.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu masalah atau persoalan yang mengandung
teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena
masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang
tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui
proses berpikir.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a) Masalah hendaknya
dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar yang tinggi
manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Seorang guru
hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
b) Masalah yang dikaji
adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru
perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban
yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan
pasti.
c) Konsep-konsep dalam
masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum
masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada
dalam rumusan masalah.
c. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari
kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari
suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat
mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban
sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan,
tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan
logis.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan
proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Selain memerlukan
motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan
menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi
yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif
(ketidakgairahan dalam belajar).
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti
juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang
ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan
kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.
F. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
1) Kelebihan strategi
pembelajaran inquiry meliputi sebagai berikut:
a. Pembelajaran menjadi
lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
b. Dapat membentuk dan
mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
c. Membantu dalam menggunakan
ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
d. Dapat memberikan waktu
kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi.
e. Mendorong siswa untuk
berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan
terbuka.
f. Menghindarkan diri
dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
g. Memungkinkan siswa
belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h. Dapat melatih siswa
untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan
demokrasi.
i. Dalam diskusi
inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa
mengenai konsep yang sedang dibahas.
j. Strategi ini
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran
melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
k. Strategi ini dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
l. Strategi ini
merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
m. Keuntungan lain adalah
strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2) Kelemahan Strategi
Pembelajaran Inquiry
a. Jika strategi ini
digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan
dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit
dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa
dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam
mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria
keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
e. Pembelajaran dengan
inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil
pembelajarannya kurang efektif.
f. Memerlukan perubahan
kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
g. Guru dituntut mengubah
kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator,
motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
h. Karena dilakukan secara
kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
i. Pembelajaran inkuiri
kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
j. Cara belajar siswa
dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
k. Untuk kelas dengan
jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
l. Membutuhkan waktu
yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada
situasi kelas yang kurang mendukung.
m. Pembelajaran akan kurang
efektif jika guru tidak menguasai kelas.
BAB III:
Penutup
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas
seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi
bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan
mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan
semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran
akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta didik. PT Refika
Aditama. Bandung
Titin Yuniartin dan Mustofa Kamal. 2015. Strategi Pembelajaran: IAID Darussalam.
No comments:
Post a Comment